KilasBMR.Com,BOLMUT – Warga Desa Buko Utara, Kecamatan Pinogaluman merasa kecewa dengan adanya proyek pembuatan tanggul penangkal abrasi pantai.
Salah satu warga Desa Buko Utara Noval Hakeu kepada Media ini menyampaikan bahwa proyek ini bermula dari adanya bencana Abrasi Pantai di Tahun 2019-2020 lalu.
Namun, menurutnya ketika proyek pekerjaannya datang justru lokasi pembuatannya jauh dari lokus terkena bencana. bahkan titik Nolnya dimulai dari lokasi yang terdampak ringan.
Hal ini juga dibenarkan oleh Sangadi Desa Buko Utara Sakir Hasan Melalui Sekretaris Desa Sadam F. Yarbo S.Ip, menurutnya bahwa proyek abrasi pantai ini adalah tindaklanjut dari adanya bencana gelombang pasang yang menyebabkan terjadinya Abrasi Pantai.
“Jika merujuk dari kejadian ini, Desa Buko Utara adalah Desa yang paling parah terdampak abrasi pantai ditahun-tahun sebelumnya,” ungkapnya.
Lanjut, Ia mengatakan dari kejadian itu, Lokasi terdampak parah di pesisir Buko Utara ini banyak mendapatkan perhatian Khusus dari Pemerintah, baik Pemerintah Daerah, Pemerintah Provinsi, maupun Pemerintah Pusat.
“Daerah pesisir yang terdampak parah ini sudah ditinjau langsung oleh Bupati dan Wakil Bupati Bolmut, serta Gubernur Sulut, bahkan Olly Dondokambey saat meninjau langsung menyampaikan kepada Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa bahwa lokasi Buko Utara adalah prioritas untuk segera ditindaklanjuti,” jelasnya.
Namun Ia menambahkan pada kenyataan saat pekerjaan proyek ini turun, lokasi terdampak itu tidak masuk pada target pekerjaan. Bahkan titik Nolnya pun bukan dilokasi yang sering ditinjau.
“Kami juga selaku Pemerintah Desa Buko Utara sangat menyayangkan hal ini, Sebab sampai sekarang belum ada pihak yang bisa menjelaskan secara Detail perihal proyek ini.
wajarlah memang jika warga kami kecewa,” tutupnya.
Sekedar informasi bahwa dilokasi terdampak ini terdapat 24 rumah warga dan 2 bangunan milik pemerintah.
(Fadli Potabuga)