KilasBMR.COM,SULUT – Anggota Komisi V DPR-RI Fraksi PDI Perjuangan, Hi. Herson Mayulu, SIP (H2M), hadiri kegiatan kampanye sekaligus pelantikan Tim Independen OD-SK, yang dilaksanakan di Lembah Bening, Kelurahan Sinindian Kota Kotamobagu, Kamis (26/11/2020).
Dalam kesempatan ini Herson Mayulu mengatakan propinsi Bolaang Mongondow Raya itu terhenti sementara pengesahannya oleh Pemerintah Pusat bukan disebabkan oleh ketiadaan dukungan Gubernur Olly Dondokambey, melainkan disebabkan oleh adanya penetapan Morotarium.
“Faktanya, rekomendasi persetujuan yang menjadi kewenangan Gubernur selaku pemerintah propinsi ditandangani oleh Olly Dondokambey,” ujar Herson.
“Jadi soal ini harus berani kita luruskan kepada masyarakat BMR, sehingga tidak dijadikan informasi sesat oleh kelompok-kelompok yang ingin memanfaatkan sebagai bahan kampanye hitam kepada ODSK,” lanjut H2M.
Pun, H2M mengungkapkan persoalan anggaran pembangunan untuk BMR, kelompok-kelompok yang menyatakan Olly dan Steven tidak berbuat apa-apa di Bolmong sengaja melakukan pemutarbalikan fakta.
“Mari obyektif, Rumah Sakit besar di Kota Kotamobagu, Bandara Lolak, Bendungan Pindol, Jalan Nasional Lingkar Selatan, Jalan dua jalur di Lolak dan infrastrukktur lainnya merupakan sumbangsih pak Olly kepada masyarakat BMR,” ungkap mantan Bupati Bolaang Mongondow Selatan ini.
Sementara itu, Calon Gubernur Olly Dondokambey dalam orasinya dihadapan Tim Independen OD-SK mengatakan bahwa isu-isu yang dikembangkan oleh calon lainya di BMR merupakan kampanye hitam yang tidak mendidik.
“Sebagai pemimpin, seharusnya semua calon yang berkompetisi harus menyampaikan informasi-informasi yang benar kepada masyarakat, Saya tidak bermaksud melebih-lebihkan, tapi kalau mau jujur, saya sejak sebelum menjabat Gubernur Sulawesi Utara sudah turut memberikan dukungan dan kontribusi bagi pembentukan-pembentukan daerah otonom baru di Bolaang Mongondow,” urai Olly.
Sebab menurutnya, semua saluran perjuangan itu harus melalui Fraksi-fraksi Partai di DPR. Sistemnya begitu. Sebelum ke Komisi harus melalui persetujuan Ketua Fraksi Partai di DPR. dan semasa dirinya sebagai ketua Fraksi PDI Perjuangan sudah memperjuangkan PBMR.
“Boleh cek di DPR RI tanda-tangan saya mengenai soal-soal ini, begitu pula menyangkut isu pembangunan di BMR, Sewaktu Yasti menjabat anggota DPR RI di Komisi V membidangi infrastruktur dan saya Ketua Komisi XI yang membidangi Anggaran, dalam waktu 3 tahun peningkatan dan percepatan pembangunan di BMR mampu kami lakukan. Saat itu tugas Yasti menentukan lokasi dan jenis infrastruktur yang akan dibangun. Saya menentukan dan memberikan anggaran pada jenis infrastruktur pembangunan yang diminta Yasti. Jadi dimana letak kebenaran dari informasi yang mengatakan seakan-akan saya tidak memperhatikan masyarakat BMR?,” tanya Olly.
Sambil menandaskan, bahwa sekarang sebagai Gubernur Sulawesi Utara perhatiannya jauh lebih besar dibandingkan ia sewaktu menjabat anggota DPR RI. Saat ini dirinya harus memperlakukan sama seluruh masyarakat Nyiur Melambai, termasuk masyarakat Bolaang Mongondow Raya.
“Oleh sebab itu mari kita bersama-sama membangun persatuan, bersama-sama maju, agar Sulut lebih kuat menjadi gerbang ekonomi Indonesia di kawasan Asia-Pasifik dan semakin hebat,” Tutupnya.
Menarik pada acara pelantikan itu, Tim Independen ODSK BMR yang dikukuhkan diisi oleh tokoh-tokoh masyarakat dari berbagai lapisan sosial, terdiri dari tokoh agama, tokoh adat, tokoh perempuan, tokoh pemuda, tokoh tani/nelayan dan kelompok masyarakat lainnya. Turut hadir mantan Kakanwil Agama Cholil Domu dan mantan-mantan pejabat BMR lainya.
Turut hadir juga dalam Kampanye ini, Walikota Kotamobagu bersama wakil Nayodo Kurniawan, Bupati Bolaang Mongondow bersama wakil bupati, Anggota DPR-RI Hi Herson Mayulu, Ketua DPRD Kotamobagu, Ketua DPRD Bolaang Mongondow, Anggota DPRD Sulut Rocky Wowor dan Tim pemenangan OD-SK lainya.
(Utha)